3 Kesalahan Umum Implementasi ISO 37001 SMAP dan Solusinya

Apakah perusahaan Anda sudah mengetahui risiko kesalahan dalam implementasi ISO 37001? Sistem Manajemen Anti Penyuapan menjadi salah satu standar ISO yang banyak dianjurkan untuk perusahaan.

Tidak hanya itu, bahkan sektor usaha tertentu seperti konstruksi diwajibkan untuk meyertakan sertifikasi ini sebagai persyaratan utama.

Namun, ada hal penting yang perlu diantisipasi yang kesalahan dalam penerapan ISO 37001. Silakan simak penjelasan di bawah untuk mengetahui apa saja masalah yang muncul dan bagaimana cara mengatasinya.

Kesalahan Terkait Pemahaman dan Budaya Organisasi

Kesalahan implementasi ISO 37001 sering diawali dari aspek fundamental, yaitu pemahaman internal dan budaya perusahaan. Ketika standar hanya dipahami sebagai dokumen administratif, penerapannya menjadi lemah dan tidak memberikan dampak nyata.

1. Pemahaman Standar Belum Memadai

Banyak perusahaan hanya berfokus pada kelulusan audit eksternal tanpa benar-benar memahami maksud dari setiap klausul ISO 37001. Akibatnya, prosedur yang diterapkan hanya bersifat formalitas dan tidak mencerminkan kondisi operasional sebenarnya. Dengan pemahaman yang dangkal, karyawan tidak memahami konsekuensi hukum dan reputasi yang dapat timbul dari pelanggaran penyuapan.

2. Budaya Suap yang Masih Dianggap Wajar

Di beberapa industri, praktik pemberian hadiah atau komisi sudah dianggap sebagai hal yang normal untuk mempercepat proses bisnis. Pola pikir seperti ini menimbulkan konflik kepentingan dan membuka pintu terjadinya pelanggaran etika. Jika budaya ini tidak diubah sejak awal, maka ISO 37001 hanya menjadi label tanpa implementasi nyata dalam kegiatan operasional.

3. Kurangnya Komitmen Manajemen Puncak

Manajemen puncak memiliki peran kunci sebagai penggerak utama penerapan sistem. Ketika pimpinan tidak secara aktif mengkomunikasikan pentingnya integritas, karyawan akan menganggap penerapan ini tidak prioritas. Komitmen harus terlihat melalui kebijakan tertulis, keputusan strategis, dan pemberian sumber daya yang memadai untuk memastikan sistem berjalan efektif di seluruh lini organisasi.

Solusi:

Perusahaan harus melakukan leadership alignment dengan pendekatan top-down. Komitmen manajemen puncak perlu dibuktikan melalui kebijakan terbuka, alokasi sumber daya, dan pemberian contoh.

Selain itu, internalisasi budaya anti-penyuapan harus dilakukan secara bertahap melalui komunikasi berkelanjutan dan pelibatan seluruh level organisasi.

Baca juga: 6 Prinsip Dasar Implementasi ISO 37001 Manajemen Anti Penyuapan

Kesalahan Terkait Implementasi Teknis

Selain aspek budaya, kesalahan implementasi ISO 37001 juga terjadi karena kegagalan teknis dalam membangun sistem yang berkelanjutan.

  • Evaluasi dan pengawasan tidak berkelanjutan
    Tidak adanya internal audit rutin maupun monitoring compliance menyebabkan sistem menjadi statis dan tidak mampu beradaptasi dengan risiko baru.
  • Pembentukan tim yang tidak tepat
    Risk owner dan compliance officer harus memiliki pemahaman mendalam tentang standar ISO 37001. Kekeliruan memilih SDM membuat sistem tidak berjalan efektif.
  • Kegagalan identifikasi risiko penyuapan
    Beberapa perusahaan hanya mendokumentasikan risiko secara umum tanpa melakukan risk mapping berdasarkan konteks bisnis aktual.
  • Dokumentasi tidak terstruktur
    Dokumen seperti risk register, due diligence record, hingga investigation log sering tidak sinkron dengan implementasi di lapangan.

Solusi:

Implementasi harus berbasis risk-based thinking. Penyusunan risk assessment dan risk treatment plan wajib melibatkan tim lintas departemen. Kemudian, seluruh proses harus terdokumentasi dalam sistem yang terintegrasi dan mudah ditelusuri. Evaluasi berkala menggunakan indikator KPI anti-penyuapan akan meningkatkan efektivitas pengawasan.

Kesalahan Terkait Sistem Pendukung

Tanpa sistem pendukung yang memadai, penerapan ISO 37001 hanya berjalan di permukaan.

Pelatihan yang tidak memadai

Karyawan sering tidak memahami definisi gratifikasi, bentuk penyuapan modern, hingga mekanisme pelaporan insiden. Tanpa pelatihan yang berkelanjutan dan berbasis studi kasus nyata, pegawai tidak memiliki kesadaran mengenai risiko hukum dan reputasi yang dapat terjadi akibat pelanggaran anti-penyuapan, sehingga sistem tidak berjalan efektif.

Sistem pelaporan yang lemah

Ketika whistleblowing system tidak menjamin anonimitas dan perlindungan pelapor, maka pelaporan tidak akan berjalan. Karyawan enggan melaporkan pelanggaran karena takut adanya tekanan, intimidasi, atau sanksi internal. Tanpa kepercayaan terhadap sistem, mekanisme deteksi dini terhadap praktik penyuapan menjadi tidak berfungsi optimal.

Solusi:

Perusahaan perlu membangun training roadmap berbasis kompetensi dan jabatan agar pemahaman karyawan meningkat secara bertahap. Sistem pelaporan harus dilengkapi dengan mekanisme perlindungan hukum, sistem pelaporan rahasia, dan tindak lanjut yang transparan.

Terapkan ISO 37001 dengan Lebih Efektif Bersama Kreasi Mandiri

Ingin mencegah kesalahan implementasi ISO 37001 seperti di atas? Kreasi Mandiri siap membantu Anda membangun Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang tidak hanya lulus sertifikasi, tetapi juga efektif diterapkan secara nyata.

Tim ahli jasa pengurusan ISO 37001 akan mendampingi mulai dari identifikasi risiko penyuapan, penyusunan dokumentasi, hingga penguatan budaya integritas perusahaan.

Sudah banyak perusahaan yang berhasil mencapai sertifikasi dan mempertahankan sistemnya secara berkelanjutan bersama kami. Ingin memastikan perusahaan Anda bebas risiko dan memiliki reputasi yang terpercaya? Hubungi kami hari ini untuk konsultasi profesional dan solusi yang tepat.