Konstruksi pertambangan adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan pertambangan. Adapun cakupan pekerjaan bidang ini yaitu merancang, memasok, dan melaksanakan pekerjaan konstruksi untuk pembangunan infrastruktur pabrik lokasi tambang.
Perusahaan di bidang ini di wajibkan untuk memiliki perizinan lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada perundang-undangan.
Apa saja langkah-langkah dalam konstruksi pertambangan serta apa saja jenis perizinan yang di butuhkan? Berikut ini pembahasan lebih lengkapnya.
Langkah-langkah dalam Konstruksi Pertambangan
Konstruksi pertambangan melibatkan proses panjang dan di rancang secara terstruktur oleh tenaga profesional di bidangnya. Berikut ini gambaran umum mengenai pekerjaan konstruksi bidang fasilitas tambang.
1. Penyelidikan dan Perencanaan
Tahapan pertama adalah melakukan analisis dan pengecekan area yang akan di bangun fasilitas pertambangan. Selain itu, perencanaan lainnya juga perlu di siapkan untuk menjamin pekerjaan konstruksi yang terencana dan lancar.
Persiapan ini termasuk proses kompleks menstabilkan lokasi, tanah, dan pembuatan fondasi bangunan.
2. Pembukaan Akses
Selanjutnya, adalah memulai pembukaan akses ke area proyek guna memudahkan mobilitas alat berat, pekerja konstruksi, dan lain sebagainnya.Proses ini juga termasuk persiapan membuat jalur dari area pertambangan ke tempat tertentu supaya nantinya bisa memudahkan proses pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran.
3. Tahap Konstruksi Inti
Setelah keperluan akses ke area tambang sudah di buat, para tenaga konstruksi memulai pembangunan fasilitas dan infrastruktur sesuai dengan rancangan awal dan kesepakatan dengan owner proyek.
Bangunan industri tambang di buat dengan standar yang tepat untuk memastikan kelayakan konstruksi jangka panjang, mencegah risiko kegagalan konstruksi, dan lain sebagainnya.
4. Pengujian Konstruksi
Setelah bangunan gedung di bangun di lakukan juga pengujian untuk memastikan semuanya aman sampai fasilitas dan infrastruktur yang ada siap beroperasi.
Bangunan pertambangan harus di pastikan aman dan memenuhi standar yang ada sebelum di perbolehkan beroperasi. Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko bahaya yang tidak di inginkan karena masalah struktur konstruksi.
Izin Apa yang Di Butuhkan Perusahaan Konstruksi Pertambangan?
Untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi pertambangan maka ketentuannya merujuk pada Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berbasis Risiko.
Di jelaskan lebih lanjut pada Pasal 80 ayat (1) PP 5/2021 mengatur: Perizinan berusaha pada sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat terdiri dari subsektor jasa konstruksi, sumber daya air, dan bina marga.
Selain itu, konstruksi bangunan sipil pertambangan dengan kode KBLI 42916
Kelompok usaha pada KBLI tersebut mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan, dan/atau pembangunan kembali fasilitas eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, termasuk pengendalian dampak lingkungan.
Dengan mengetahui kode KBLI tersebut, kita bisa mengetahui bahwa sektor konstruksi pertambangan termasuk ke dalam usaha risiko menengah tinggi. Izin yang di butuhkan yaitu NIB dan Sertifikat Standar. Ketentuan ini sesuai dengan penerapan sistem perizinan terintegrasi OSS RBA.
Meskipun berkaitan dengan sektor pertambangan, perusahaan konstruksi di bidang ini tidak memerlukan IUJP. Karena perizinan yang sesuai dengan bidangnya menyesuaikan dengan ketentuan perusahaan jasa konstruksi bukan kegiatan tambang secara langsung.
Izin dan Sertifikat Lainnya untuk Perusahaan Jasa Konstruksi Pertambangan
Selain NIB dan Sertifikat Standar, perusahaan konstruksi pertambangan juga di wajibkan untuk mengurus dua sertifikat lainnya, yaitu SBUJK dan SKK Konstruksi. Adapun penjelasan mengenai keduanya lebih kurang sebagai berikut:
SBUJK
Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi atau biasa di kenal sebagai SBU. Sertifikat ini merupakan bukti kompetensi dan profesionalisme dari perusahaan jasa konstruksi. Setiap badan usaha di bidang ini wajib mempunyai SBU sebelum di perbolehkan menerima atau mengerjakan suatu proyek. Dalam ketentuannya SBU di bagi menjadi beberapa bagian kualifikasi dan klasifikasi menurut dengan besaran nilai proyek, skala pekerjaan konstruksi, dan faktor lainnya.
SKK Konstruksi
SKK Konstruksi adalah sertifikat kompetensi untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, termasuk untuk pekerjaan pembuatan area tambang. Sertifikat ini bertujuan untuk menilai kompeten atau tidaknya tenaga kerja untuk mempermudah penentuan jabatan dan jenjang pekerjaan sesuai dengan keahliannya. SKK terbagi menjadi tiga level atau tingkatan yaitu operator, teknis/analis, dan yang tertinggi ahli.
Sertifikat ISO
Merupakan standar internasional dengan lingkup tertentu yang di terapkan sebagai acuan dan pedoman bagi perusahaan. Salah satu standar ISO yang di wajibkan untuk perusahaan jasa konstruksi khususnya skala menengah dan besar yaitu ISO 37001 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan).
Itu dia penjelasan mengenai perusahaan konstruksi pertambangan. Semoga bisa bermanfaat. Apabila Anda mempunyai kendala dalam pengurusan izin atau sertifikasi, mungkin bisa berkonsultasi langsung dengan tim Kreasi Mandiri.
Kami menyediakan kemudahan dan solusi untuk mempermudah pengurusan sertifikasi dan izin berusaha.