Apa Saja yang Dibahas di Dalam Klausul ISO 37001? Ini Penjelasannya

Apa Saja yang Dibahas di Dalam Klausul ISO 37001? Ini Penjelasannya

Klausul ISO 37001 adalah bagian-bagian dalam standar ISO 37001:2016 yang mengatur persyaratan dan panduan untuk membangun, menerapkan, memelihara, serta meningkatkan sistem anti penyuapan suatu organisasi.

Dengan memahami hal ini, Anda dan tim bisa mengetahui apa saja yang nantinya akan dibahas serta diterapkan dalam SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan). Dengan begitu harapannya implementasi ISO juga menjadi lebih terencana dan berjalan dengan sukses.

10 Klausul ISO 37001, Pengenalan Dasar untuk Manajemen Anti Penyuapan

Dalam penerapannya, ISO 37001 mengadopsi HLS (High Level Structure), terdapat setidaknya 10 klausul pada standar ISO yang satu ini disertai dengan beberapa detail pada setiap klausulnya. Adapun untuk rinciannya yaitu:

1. Tujuan

Pertama, bagian ini menjelaskan maksud dan tujuan dari standar ISO 3700. Yaitu untuk membantu organisasi dalam membangun, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen anti penyuapan yang efektif. Dengan adanya sistem ini, organisasi dapat mencegah, mendeteksi, dan menanggapi praktik penyuapan yang dapat merugikan reputasi dan keberlangsungan bisnis.

2. Standar Referensi

Selanjutnya, bagian ini mengacu pada dokumen dan standar lain yang menjadi dasar bagi penerapan ISO 37001. Referensi ini penting untuk memastikan bahwa seluruh proses dan kebijakan yang diterapkan sesuai dengan standar internasional dan peraturan yang berlaku.

3. Istilah dan Definisi

Kemudian, untuk memastikan pemahaman yang konsisten di antara semua pihak yang terlibat, bagian ini menjelaskan istilah-istilah kunci yang digunakan dalam standar ISO 37001. Definisi ini menjadi acuan agar tidak terjadi interpretasi yang berbeda dalam penerapan sistem.

4. Konteks Organisasi

Selain itu, organisasi harus memahami konteks internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam mencegah dan menangani penyuapan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap faktor-faktor lingkungan, kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, serta penentuan ruang lingkup sistem manajemen anti penyuapan yang akan diterapkan.

Sub-poin:
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
4.3 Menentukan ruang lingkup Sistem Manajemen Anti Penyuapan
4.4 Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan prosesnya
4.5 Penilaian Risiko Penyuapan

5. Kepemimpinan

Kepemimpinan yang kuat dan komitmen dari manajemen puncak sangat penting untuk keberhasilan sistem manajemen anti penyuapan. Manajemen harus menetapkan kebijakan, mengalokasikan sumber daya, dan memastikan bahwa peran serta tanggung jawab setiap pihak dalam organisasi jelas dan dijalankan dengan baik.

Sub-poin:
5.1 Kepemimpinan dan komitmen
5.2 Kebijakan
5.3 Peran, tanggung jawab, dan wewenang organisasi

6. Perencanaan

Perencanaan yang matang perlu untuk mengidentifikasi risiko dan peluang terkait penyuapan serta menetapkan sasaran anti penyuapan yang realistis dan terukur. Dengan perencanaan yang baik, organisasi dapat mengelola risiko secara efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sub-poin:
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.2 Sasaran anti penyuapan dan perencanaan untuk mencapainya

Baca juga: 6 Prinsip Dasar Implementasi ISO 37001 Manajemen Anti Penyuapan

7. Dukungan

Organisasi harus menyediakan sumber daya yang memadai, memastikan kompetensi personel, serta menjalankan pelatihan dan komunikasi yang efektif. Selain itu, pengelolaan dokumentasi dan informasi yang terdokumentasi juga penting untuk mendukung implementasi sistem manajemen anti penyuapan.

Sub-poin:
7.1 Sumberdaya
7.2 Kompetensi
7.3 Kepedulian & Pelatihan
7.4 Komunikasi
7.5 Informasi yang terdokumentasi

8. Aktivitas Operasi

Bagian ini mengatur bagaimana organisasi merencanakan dan mengendalikan proses operasional yang berpotensi menimbulkan risiko penyuapan. Termasuk di dalamnya adalah penilaian kelayakan mitra bisnis, pengendalian transaksi keuangan dan non-keuangan, serta penanganan hadiah, sumbangan, dan investigasi penyuapan.

Sub-poin:
8.1 Perencanaan dan kontrol operasional
8.2 Uji kelayakan
8.3 Pengendalian Keuangan
8.4 Pengendalian Non Keuangan
8.5 Penerapan pengendalian anti penyuapan yang dikendalikan organisasi dan rekan bisnisnya
8.6 Komitmen anti penyuapan
8.7 Hadiah, kemurahan hati, sumbangan dan keuntungan serupa
8.8 Mengelola ketidakcukupan pengendalian anti penyuapan
8.9 Meningkatkan kepedulian
8.10 Investigasi dan penanganan penyuapan

9. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja secara berkala sangat penting untuk memastikan sistem manajemen anti penyuapan berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan organisasi. Melalui pemantauan, audit, dan tinjauan manajemen, organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan.

Sub-poin:
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi
9.2 Audit internal
9.3 Tinjauan manajemen
9.4 Tinjauan Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan

10. Perbaikan

Organisasi harus memiliki mekanisme untuk menangani ketidaksesuaian dan melakukan tindakan perbaikan secara tepat waktu. Selain itu, perbaikan berkelanjutan harus ada untuk meningkatkan efektivitas sistem dan mencegah terulangnya masalah yang sama.

Sub-poin:
10.1 Prosedur Ketidaksesuaian & Tindakan Perbaikan
10.2 Prosedur Tindakan Perbaikan Berkelanjutan

Itu dia penjelasan mengenai klausul ISO 37001. Apakah perusahaan Anda ingin menerapkan standar manajemen anti penyuapan seperti ini?

Hubungi PT Adhikari Kreasi Mandiri melalui kontak yang tersedia. Kami siap membantu Anda untuk mempersiapkan persyaratan, membantu proses sosialisasi, dokumentasi, hingga audit sampai perusahaan memperoleh ISO 37001!